Bagi desainer dan peritel Australia, Indonesia adalah pasar yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Dalam setiap pergelaran Pekan Mode Australia, konsumen Indonesia menunjukkan angka belanja yang menggembirakan.
BAGI desainer dan peritel Australia, Indonesia adalah pasar yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Sebab, fakta menunjukkan bahwa dalam setiap pergelaran Pekan Mode Australia, konsumen Indonesia menunjukkan angka belanja yang menggembirakan. Karenanya, tidak heran bila sebagian desainer Australia lebih memilih Jakarta sebagai tujuan ekspansi bisnis.
Austrade Business Development Manager Australia untuk Indonesia, Tjut Devi, mengatakan, Jakarta merupakan target pasar bagi para desainer Australia dan hal itu dibuktikan dengan semakin meningkatnya permintaan dari para pembeli asal Indonesia selama satu tahun terakhir.
"Masyarakat Indonesia ternyata menggemari koleksi desainer Australia. Bahkan, permintaan dari Jakarta sepanjang 2009 meningkat dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Tjut Devi.
Lebih jauh, Tjut Devi menyebutkan, Indonesia adalah pasar yang bagus bagi industri mode Australia. Dengan pertumbuhan ekonomi mencapai angka 7 persen per tahun dan jumlah konsumen yang lebih besar dibandingkan dengan populasi Australia, Indonesia jelas menjadi target pasar yang menguntungkan.
"Masyarakat Indonesia saat ini sangat sadar mode, mereka banyak memilih label papan atas, tapi juga tertarik pada koleksi segar dan inovatif dari desainer Australia," tutur Tjut Devi, sembari menyebutkan beberapa label mode Australia, seperti Melanie Cutfield, Sass & Bide, Willow, Kirrily Johnston, dan Jayson Brunsdon, memiliki tingkat penjualan yang cukup bagus di Indonesia.
Sumber :http://news.id.msn.com/okezone/lifestyle/article.aspx?cp-documentid=3773288
Tidak ada komentar:
Posting Komentar